Penayangan

Senin, 07 Maret 2016

RINGKASAN BAB 2 BUKU METODOLOGI PENELITIAN AL-QUR’AN DAN TAFSIR KARYA DR. H. ABDUL MUSTAQIM



Asep Saeful Anwar (14530061) Metodologi Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir kelas C
RINGKASAN BAB 2 BUKU METODOLOGI PENELITIAN AL-QUR’AN DAN TAFSIR KARYA DR. H. ABDUL MUSTAQIM

Penelitian tokoh tafsir sering disebut juga dengan istilah penelitian riwayat hidup individu. Studi tokoh merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif yang sering dilakukan untuk menyelesaikan studi dalam bentuk skripsi, tesis, dan disertasi. Hakikat studi tokoh adalah studi kajian secara mendalam sistematis, kritis mengenai sejarah tokoh, ide atau gagasan orisinil, serta konteks sosio-historis yang melingkupi tokoh yang dikaji. Salah satu  model hasil riset kajian tokoh-tokoh penafsir adalah al-Tafsir wal Mufassirun, karya Dr. Muhammad Husain al-Dzahabi. Salah satu problem dalam kajian tokoh yang dilakukan oleh mahasiswa adalah problem metodologis.
Tujuan penelitian tokoh mufassir secara spesifik ada tiga, yaitu: pertama, untuk memperoleh gambaran yang utuh tentang peresepsi, motivasi, aspirasi, dan “ambisi” dan bahkan prestasi sang tokoh tentang bidang yang digeluti. Kedua, untuk memperoleh deskripsi yang utuh dan objektif tentang teknik dan strategi yang digunakan dalam melaksanakan bidang yang digeluti. Ketiga, untuk menunjukkan orisinalitas pemikiran, sisi-sisi kelebihan dan kelemahan sang tokoh yang dikaji berdasarkan ukuran-ukuran tertentu, sehingga kita dapat memberikan nilai kontributif secara akademik untuk kajian-kajian berikutnya.
Pertimbangan dalam penelitian tokoh ada enam, yaitu: popularitas, pengaruh, kontroversial, keunikan, intensitas, serta relevansi dan kontribusi. Objek kajian tokoh adalah mencermati bagaimana asumsi dasar, sumber-sumber pemikirannya, termasuk akar-akar pemikiran tokoh tersebut. Menganalisa bagaimana konteks kepengarangan, menyangkut situasi konteks sosio-historis dan geo-politik saat gagasan itu dituangkan. Tidak kalah penting yaitu aspek metodologi, implikasi-implikasi pemikiran tersebut dalam konteks kekinian, aspek orisinilitas, dan keunggulan serta kekurangan pemikiran sang tokoh tersebut.
Secara sederhana metodologi dalam penelitian tokoh ada enam, yaitu: menentukan tokoh yang dikaji, menentukan objek formal yang hendak dikaji secara tegas dan eksplisit dalam judul riset, mengumpulkan data-data yang terkait dengan tokoh yang dikaji dan isu pemikiran yang hendak diteliti, melakukan identifikasi tentang elemen-elemen bangunan pemikiran tokoh tersebut, melakukan analisis dan kritik terhadap pemikiran sang tokoh yang hendak diteliti dengan mengemukakan keunggulan dan kekurangannya dengan argumentasi yang memadai dan bukti-bukti yang kuat, dan melakukan penyimpulan sebagai jawaban atas problem riset yang dikemukakan dalam proposal.
Aplikasi model penelitian tokoh dalam buku ini mengangkat contoh proposal penelitian tokoh yang berjudul “Teori Naskh Mahmud Muhammad Thaha Dan Implikasinya Dalam Penafsiran Al-Qur’an”. Di dalamnya berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar