Asep
Saeful Anwar (14530061) Metodologi Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir kelas C
RINGKASAN BAB 2 BUKU METODOLOGI PENELITIAN AL-QUR’AN DAN TAFSIR
KARYA DR. H. ABDUL MUSTAQIM
Penelitian
tokoh tafsir sering disebut juga dengan istilah penelitian riwayat hidup
individu. Studi tokoh merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif yang
sering dilakukan untuk menyelesaikan studi dalam bentuk skripsi, tesis, dan
disertasi. Hakikat studi tokoh adalah studi kajian secara mendalam sistematis, kritis
mengenai sejarah tokoh, ide atau gagasan orisinil, serta konteks sosio-historis
yang melingkupi tokoh yang dikaji. Salah satu
model hasil riset kajian tokoh-tokoh penafsir adalah al-Tafsir wal
Mufassirun, karya Dr. Muhammad Husain al-Dzahabi. Salah satu problem dalam
kajian tokoh yang dilakukan oleh mahasiswa adalah problem metodologis.
Tujuan
penelitian tokoh mufassir secara spesifik ada tiga, yaitu: pertama, untuk
memperoleh gambaran yang utuh tentang peresepsi, motivasi, aspirasi, dan
“ambisi” dan bahkan prestasi sang tokoh tentang bidang yang digeluti. Kedua,
untuk memperoleh deskripsi yang utuh dan objektif tentang teknik dan
strategi yang digunakan dalam melaksanakan bidang yang digeluti. Ketiga, untuk
menunjukkan orisinalitas pemikiran, sisi-sisi kelebihan dan kelemahan sang
tokoh yang dikaji berdasarkan ukuran-ukuran tertentu, sehingga kita dapat
memberikan nilai kontributif secara akademik untuk kajian-kajian berikutnya.
Pertimbangan
dalam penelitian tokoh ada enam, yaitu: popularitas, pengaruh, kontroversial,
keunikan, intensitas, serta relevansi dan kontribusi. Objek kajian tokoh adalah
mencermati bagaimana asumsi dasar, sumber-sumber pemikirannya, termasuk akar-akar
pemikiran tokoh tersebut. Menganalisa bagaimana konteks kepengarangan, menyangkut
situasi konteks sosio-historis dan geo-politik saat gagasan itu dituangkan.
Tidak kalah penting yaitu aspek metodologi, implikasi-implikasi pemikiran
tersebut dalam konteks kekinian, aspek orisinilitas, dan keunggulan serta
kekurangan pemikiran sang tokoh tersebut.
Secara
sederhana metodologi dalam penelitian tokoh ada enam, yaitu: menentukan tokoh
yang dikaji, menentukan objek formal yang hendak dikaji secara tegas dan
eksplisit dalam judul riset, mengumpulkan data-data yang terkait dengan tokoh yang
dikaji dan isu pemikiran yang hendak diteliti, melakukan identifikasi tentang
elemen-elemen bangunan pemikiran tokoh tersebut, melakukan analisis dan kritik
terhadap pemikiran sang tokoh yang hendak diteliti dengan mengemukakan
keunggulan dan kekurangannya dengan argumentasi yang memadai dan bukti-bukti
yang kuat, dan melakukan penyimpulan sebagai jawaban atas problem riset yang
dikemukakan dalam proposal.
Aplikasi
model penelitian tokoh dalam buku ini mengangkat contoh proposal penelitian
tokoh yang berjudul “Teori Naskh Mahmud Muhammad Thaha Dan Implikasinya Dalam
Penafsiran Al-Qur’an”. Di dalamnya berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, metode penelitian, dan
sistematika pembahasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar